Jumat, 19 September 2008

(. . .)

Kabut tersulam rapi berdampingan awan kalut
Memeluk erat cahaya sang pencahaya
Memeluk hati kalut terhampar
Berjoged bersama kholiq dan shidiq yang di dudukkan
Aku tak mengerti...

Sunyi...
Sunyi...
Sunyi...
Kelabu...
Bisu...

"Peduli apa Kau...!!!"
Entahlah...

Sampai kalut bulan purnama mencambuk hati seorang pujangga...

Pujangga Hati...
Penuh Cinta...
Abadi

0 komentar: